B. Menyebarkan 8 s/d 12 judul/topik 4 C. Menyebarkan 5 s/d 7 judul/topik 3 D. Menyebarkan 2 s/d 4 judul/topik 2 E. Menyebarkan hanya 1 judul/topik 1 6. Melaksanakan penerapan metoda penyuluhan pertanian di wilayah binaan dalam bentuk
Instrumen evaluasi kinerja penyuluh pertanian
Melaksanakan penerapan metoda penyuluhan pertanian di wilayah binaan dalam bentuk Temu-temu (Temu-temu lapang, Temu-temu wicara, Temu-temu teknis, Temu-temu karya, Temu-temu usaha) ( dalam satu tahun terakhir)
Program Kostratani merupakan salah satu kegiatan pembangunan pertanian yang ada di tingkat kecamatan dengan mengoptimalkan tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), sehingga penyuluh pertanian berperan aktif dalam keberhasilan program ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja penyuluh pertanian dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian dalam pelaksanaan program Kostratani di Kabupaten Sragen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen yang merupakan pegawai negeri yaitu sebanyak 54 orang, sehingga penentuan responden penelitian ini dilakukan dengan metode sensus, yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik survei. Teknik pengambilan data pada penelitian menggunakan wawancara melalui google form, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Instrumen pada penelitian ini terdiri atas variabel X (faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja) yaitu umur, frekuensi pelatihan kerja, masa kerja, jumlah kelompok tani, serta ketersediaan sarana dan prasarana, sedangan variabel Y (kinerja penyuluh pertanian), yaitu terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan serta evaluasi dan pelaporan. Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan uji regresi linear berganda. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen dalam pelaksanaan program Kostratani berada pada kategori cukup baik. Faktor-faktor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen sebesar 19,5% pada tingkat signifikansi α=5%. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu frekuensi pelatihan kerja, sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu umur, masa kerja, jumlah kelompok tani binaan serta ketersediaan sarana dan prasarana.Program Kostratani merupakan salah satu kegiatan pembangunan pertanian yang ada di tingkat kecamatan dengan mengoptimalkan tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), sehingga penyuluh pertanian berperan aktif dalam keberhasilan program ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja penyuluh pertanian dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian dalam pelaksanaan program Kostratani di Kabupaten Sragen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen yang merupakan pegawai negeri yaitu sebanyak 54 orang, sehingga penentuan responden penelitian ini dilakukan dengan metode sensus, yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik survei. Teknik pengambilan data pada penelitian menggunakan wawancara melalui google form, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Instrumen pada penelitian ini terdiri atas variabel X (faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja) yaitu umur, frekuensi pelatihan kerja, masa kerja, jumlah kelompok tani, serta ketersediaan sarana dan prasarana, sedangan variabel Y (kinerja penyuluh pertanian), yaitu terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan serta evaluasi dan pelaporan. Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan uji regresi linear berganda. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen dalam pelaksanaan program Kostratani berada pada kategori cukup baik. Faktor-faktor berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Sragen sebesar 19,5% pada tingkat signifikansi α=5%. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu frekuensi pelatihan kerja, sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja yaitu umur, masa kerja, jumlah kelompok tani binaan serta ketersediaan sarana dan prasarana.
Swadayaonline.com - Kegiatan supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan, merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan, dari segi manfaatnya sebagai upaya untuk memperbaiki dan menyempurnakan program atau kegiatan penyuluhan pertanian agar lebih efektif, effisien, dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peran seorang penyuluh pertanian, melakukan kegiatan tersebut diatas, perlu untuk merencanakan, menyusun instrumen dan melaksanakannnya dengan menggunakan metoda ilmiah, oleh sebab itu langkah dan tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis dan mengikuti kaidah-kaidah berpikir ilmiah.
Sebelum melakukan supervise,monitoring, evaluasi dan pelaporan ada baiknya Penyuluh Pertanian memahami terlebih dahulu arti, tujuan, dan manfaatnya dari kegiatan tersebut yaitu supervisi atau pengawasan dari aktifitas penyuluhan pertanian yang akan dicapai, dengan tujuan dari supervisi yaitu apa yang direncanakan dalam penyuluhan menjadi kenyataan, adapun manfaat dari kegiatan supervisi ini untuk menetapkan kegiatan apa yang sedang dan telah dilaksanakan apakah telah sesuai dengan rencana atau program. Kegiatan supervisi ini dapat digolongkan waktu supervise (preventif dan refresif), Obyek supervisi (Produk yang dihasilkan, Budget, SDM nya), Supervisi internal dan ekternal organisasi, dan Cara pengumpulan faktanya dan datanya, sedangkan tahapannnya meliputi penetapan alat ukur, mengadakan penilaian (evaluate) dan mengadakan tindakan perbaikan (corrective action).
Evaluasi yaitu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak kegiatan-kegiatan program sesuai tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan obyektif. Tujuan dari evaluasi dibagi 3 yaitu Tujuan kegiatan (activity objective), tujuan managerial (Managerial objective), Tujuan program (program objective). Manfaat melakukan evaluasi yaitu menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelah penyuluhan dilaksanakan, perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian petani dan pelaksanaan penyuluhan pertanian, dan penyempurnaan kibijakan penyuluhan pertanian.
Jenis-jenis Evaluasi yaitu Evaluasi penyuluhan pertanian untuk mengetahui sejauh mana dari hasil evaluasi penyuluhan pertanian dapat diketahui, Evaluasi Program Penyuluhan yaitu melihat apakah program yang telah dilakukan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang diharapkan, Evaluasi hasil penyuluhan pertanian, meliputi kognitif, afektif, psikomotor, Evaluasi metode, semua kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan penyuluh pertanian dalam rangka mencapai perubahan oerilaku sasaran, evaluasi sarana prasarana, yaitu meliputi alat bantu penyuluhan, perlengkapan, peralatan, dan bahan-bahan dalam menunjang kegiatan penyuluhan, Evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian dan evaluasi dampak penyuluhan, evaluasi pelaksanaan atau evaluasi proses (on going evaluation).
Dengan melakukan kegiatan suverpisi,monitoring, evaluasi serta penyusunan laporan kegiatan hasil penyuluhan pertanian, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam manajemen penyuluhan pertanian. SY/MHJ
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting, namun sering dikesampingkan karena dianggap mencari kesalahan, kegagalan, dan kelemahan dari suatu kegiatan penyuluhan. Sebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan sehingga lebih efektif, efisien, dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan kegiatan/program penyuluhan dan kinerja penyuluhan, mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan.Seorang penyuluh agar dapat melakukan kegiatan tersebut dengan benar harus merencanakan/menyusun instrumen dan melaksanakannya dengan metoda ilmiah, untuk itu tahapan-tahapan yang dilakukan harus jelas, sistematis, dan mengikuti kaidah berfikir ilmiah.Tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan penyuluh adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui monitoring kegiatan komunikasi penyuluhan2. Untuk mengetahui kegiatan komunikasi penyuluhan3. Untuk mengetahui komponen apa yang harus dievaluasi
Di samping yang telah dijelaskan di atas tadi, apa pula manfaat melakukan evaluasi dalam komunikasi penyuluhan, yaitu :1. Menentukan tingkat perubahan perilaku petani setelah penyuluhan dilaksanakan.2. Perbaikan program, sarana, prosedur, pengorganisasian dan pelaksanaan penyuluhan.3. Penyempurnaan kebijakan penyuluhan.
Komponen Evaluasi PenyuluhanKomponen atau unsur yang dievaluasi dalam komunikasi penyuluhan bisa dilaksanakan oleh pihak dalam dan pihak luar.Pihak dalam adalah pihak yang melaksanakan program itu sendiri. Program yang baik senantiasa mempunyai suatu cara penilaian yang berkesinambungan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari program itu sendiri. Dengan adanya cara penilaian seperti ini, maka kekurangan-kekurangan dapat segera ditemukan, sehingga perbaikannnya dapat dilakuakan sedini mungkin. Berikut ini cara evaluasi yang bisa digunakan :1. Pencatatan dan pelaporan, laporan yang disampaikan oleh para pelaksana dari berbagai tingkatan hendaknya jangan tumpang tindih (over lapping). Laporan hendaknya hanya mengandung data yang diperlukan untuk evaluasi saja.2. Supervise, evaluasi bisa efektif jika hasil supervise segera diadakan tindak lanjut.Pihak luar, yaitu pihak-pihak luar program yang akan dievaluasi di luar program. Kebaikan dari penilaian yang dilaksanakanoleh pihak luar ialah penilaiannya diharapakan bisa lebih objektif. Pihak luar bisa pihak luar dari luar negeri, bisa pula pihak luar dari dalam negeri. Pihak penilai juga sebaiknya terdiri atas berbagai keahlian, sesuai dengan bidang-bidang yang akan dinilai. 2ff7e9595c
Comments